Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

JANGAN TINGGALKAN TEMAN DALAM KONDISI APAPUN

JANGAN TINGGALKAN TEMAN DALAM KONDISI APAPUN

Vespa antique club atau biasanya disebut (V.A.C) kemarin telahmenggelar hajatan hari lahirnya yang ke 23 dengan Tema milangka ke 23 mantaf manfaat & mandiri di daerah Sumedang.
      Cerita diawali perjalanan panjang tepatnya pukul 04.00 kita berangkat dari Bojong gede dikediaman Erik Jungle Bee namun kita biasa menyebutnya Erik Bapa, entah memang sudah tua atau memang kebentulan sudah tua hehe,namun nama itu tenar dan beken dikalangan keluarga V.A.C Indonesia. Kita berangkat bersama 4 rekan yang lain yakni Ahmad Dany (Dany Dalton),kemet Mathew, Ladies juga kang erik bapa, mereke semuanya pelopor calon berdirinya V.A.C Depok Chapter. Dengan mengendarai dua motor vepa berboncengan berjalan menembus pagi yang sejuk menyusuri kota bogor. Singkat cerita pagi itu pukul 5.30 kita Rest Area sebentar di pom Bensin cianjur, berbincang bincang tentang pengalaman perjalanan sambil sesekali menghisap Rokok dan mengecek kondisi Vespa sebelum melanjutkan perjalanan, juga tidak ketinggalan untuk elvi sukaesih alias selfi.hehehe. kemudian perjalananpun dilanjutkan.
       Mentari pagi mulai hangatkan Badan jua mulai panaskan suhu vespa, takterasa dinginnya mulai membuat perut kita berempat keroncongan alhasil kita singgah sebentar di daerah tagog apu untuk sekedar mengisi perut, sebelum beranjak memasuki kota Bandung.
Atmosper pejuang Touring mulai berasa dari banyakya teman satu hobi mulai berseliweran saling tegursapa di jalanan dengan berbagai color yang berbeda. Lantas rupanya ada beberapa perhelatan Akbar event vespa yangbersamaan. Selain Sumedang juga ada event di Tasik.
      Pukul 08.00 akhirnya kita memasuki kota Bandung titik tujuan sementara sebelum bertolak ke Sumedang kota tujuan utama. Bandung hari sabtu itu macetnya juara pisan, kita berjalan merayap sambil sesekali menghela napas dan melihat kedepan takut saya ketinggalan.
Dijalan Ir.soekarno – hatta saya bertemu dengan rekan – rekan dari V.A.C Serang ,V.A.C Cilegon , V.A.C Bogor , juga V.A.C Jakarta yang juga baru tiba di kota Bandung.
Cerita diatas adalah sekilas basa basi sebagai cerita pembuka , cerita sebenarnya baru akan ditulis sama dengan judul diatas yaitu “JANGAN TINGGALKAN TEMAN DALAM KONDISI APAPUN” cekidot !!
      Bandung kota pertama kita pupuk rasa solidaritas & rasa persaudaraan sampe mati. Kenapa begitu karena kita bukan mahluk Individu melainkan mahluk sosial. kalau kalian masih inget pelajaran PMP (pendidikan Moral & Pancasila) waktu dulu, itu juga kalau masih ada hehehe. Semua pasti bermuara ke sikap hidup, Norma, & Tuhan.
     Singkat cerita dijalan rupanya kondisi mesin mulai tidak stabil dengan suhu Cuaca kota Bandung. Maklum vespa buatan Eropa yang notabennya bersuhu dingin, berbeda dengan di Indonesia yang bersuhu panas (tropis). Sekilas untuk pembaca, Vespa adalah warisan dari Perang Dunia ke II (PD II) Perusahaan Piaggio  kala itu yang bermarkas di Genoa Italia, pada tahun 1884 oleh Rinaldo Piaggio.. Lanjut ke cerita lagi, alhasil satu persatu kondisi motor mulai tumbang alias mogok. Awang (V.A.C Jakarta) bercerita Vespanya terakhir mogok di puncak Bogor hingga kemudian di step ramai ramai sampai Bandung bersama rekan lain dari V.A.C Serang. Dia bercerita vespanya mogok slip mesin hingga tidak bisa dihidupkan lagi tuturnya. Kemudian disusul oleh Asep dayat (V.A.C Serang) yang mogok dilewi panjang karena mengalami masalah di Karburator tuturnya.
      Kita keluarkan kembali sosok Erik Jungle bee atau Erik bapa (biasa disapa) bukan karena dia jagoan di film laga , ataupun peran utama di sinetron melainkan dia Talen Utama di Ada tamu Gokil GlobalTV(becanda) hehehe. Memang bukan tanpa kebetulan kita sebut sederhana saja sebagai pahlawan pelopor persaudaraan kenapa demikian karena beliaulah saya sebagai penulis menuliskan langsung sebagai saksi hidupnya.
     Motor Awang (V.A.C Jakarta) yang mogok di puncak dia ambil alih, gantian dari anak serang dia step atau stut sampe rest di pertigaan Cibiru (Rest In) bersama V.A.C Depok jua rekan lainnya. Tidak sampai disitu dia Erik bapa kemudian pergi lagi menyusul rekan Asep dayat (V.A.C serang) yang sedari tadi menunggu bantuan datang. Tidak sampai satu jam kita menunggu rupanya dia sudah datang disusul oleh V.A.C Bandung Timur dibelakangnya, (Rest IN) Bersama. Asep Dayat bercerita dia Berangkat dari Rumahnya Pukul 19.00 malam sampai akhirnya bertemu dengan rekan lainnya dijalan, kemudia mengalai masalah mesin sekitar lewi panjang tuturnya.
       Bicara soal touring jangan pernah Remehkan gadis berdaster atau wanita bervespa kalau ngga kelar idup lho, meme kocak dari khalayak ramai rupanya tidak berlaku bagi ladies permana gadis kelahiran Cilegon ini adalah calon member V.A.C sekaligus mascot penerus bagi Darma Wanita tawon Betina, kenapa demikian begitu cintanya terhadap vespa dia rela kulit putihnya dan gigi kawatnya belepotan oli samping. hehehe “tetep kece kok neng”.
       Juga ada kemet Mathew walangitan seorang pelopor calon berdirinya V.A.C depok ini adalah sosok pria tangguh dia bercerita setiap perjalan touring selalu menuliskan pengalaan tersendiri banyak suka & Duka terlepas dari itu dia ingin lebih banyak saudara ketimbang banyak musuh pungkasnya.
     Pukul 13.00 prepare cek vespa beli logistic ngobrol ngaler ngidul sambil nunggu rekan V.A.C lainnya pukul 13.20 melanjutkan perjalanan menuju sumedang. Erik berpartner dengan kemet sebagai joki men step vespa exel warna biru milik awang dari cibiru menuju sumedang. Tidak ada yang lebih indah dari ngliatin kang erik yang lagi nyetut motor Vespa hehe becanda. Kita bukan bahagia karena kita ga ikutan nyetut tapi sedih masih ada orang yang tanpa pamrih nyetut motor dengan jarak yang cukup jauh, dan bercita cita sampai di Finish (janjinya). Jalanan pada saat itu kurang bersahabat dengan kita , liat kanan kiri macet mahlum waktu itu lagi liburan panjang jadi macetnya cukup panjang. Kabayang dong itu kaki kuatnya kaya apa? Pasti pembaca membayangkan nyetut motor vespa dari cibiru ke sumedang lewatin tanjakan cadas pangeran juga turunan hingga sampai desa Paseh sumedang itu gimana caranya? Jawabannya bisa ! bisa apa? Bisa cankel suku (Bahasa sunda ) hehehe.. tapi bukan itu maknanya mengutip dari Bahasa Arab dan sekaligus menjadi prinsip kang erik yaitu “lahaula wala quwata illa billahil aliyil adzim” insyalloh kuat. Selepas dari itu kang erik mengajarkan jangan pernah meninggalkan teman dalam kondisi apapun. Uang bisa dicari teman baik tidak bisa dibeli, ungkapnya.
Pada saat itu jarak sumedang cadas pangeran ke Ds.Paseh Sumedang ± 13,8 KM (menurut google maps) perjalan yang ditempuh dengan waktu tempuh sekitar ± 20 KM per/jam (lama bangetkan) dengan kondisi kaki menjulur ke tepong vespa. Boleh di akui inih lebih dari sekedar akhi hell Rider hingga akhirnya sampai digaris Finish pukul 15.20 WIB dilokasi acara lapangan Madukara,Ds Paseh Sumedang. Dengan bangga & penuh suka cita.
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..sedang menikmati event,……………................. ……………………
………………………………………………………………………………………………………
         Sore manjelang malam pukul 17.20 kang erik memutuskan untuk belah mesin dengan harapan bisa dikondisiakan hidup agar bisa dibawa pulang, namun nampaknya tidak bisa sesingkat itu dengan kondisi mesin stuk sehingga menyebabkan laher kruk as ceket (macet) alhasil menunggu bantuan part untuk mengondisikannya.
Pukul 20.00 masih menunggu part. Alhasil dapat kabar bahwa kondisi part yang diminta tersebut tidak ada, kami memutuskan untuk berbicara pada pihak penyelanggara event agar bisa dikondisikan bagi temen- temen yang jauh yang sedang mengalami trouble untuk antisipasinya terhadap penyedaiaan sparepart jikalau terjadi demikian agar menjadi perhatian kedepannya, agar tidak nihil.
Jam 22.00 tidak ada kejelasan kami memutuskan untuk bergegas pulang ke Garut sebelum bertolak ke Jakarta dengan meninggalkan vespa tersebut. Namun lagi lagi kedewasaan kita kembali diuji disini. Bang awang minta tolong agar motornya dikondisikan oleh V.A.C Depok alhasil kang erik beserta rekan yang lainnya meng iyakan permintaannya tersebut, padahal kami udah punya niatan untuk pulang dari event pukul 17.00 agar malemya bisa bobok dikasur,hehehe (sedih jon). Malem itu kami berempat bergegas pulang ke Garut kerumah Sodara Dany Dalton unuk mengondisikan motor tersebut dengan harapan bisa dibongkar esok harinya.
Dari sumedang kami bertolak ke Garut melalui jalur wado ditengah jalan motor sodara kemet lampunya mati kebayang dong gelap gelapan ditengah hutan..mana sepi…lagi. Dengan kondisi masih nyetut motor dalam kondisi hujan. Mungkin kalian yang pernah lewat sana pasti membayangkan kondisi jalan yang menanjak terjal dan menurun disana kita nyetut motor dengan kondisi seadanya lampu motor satu diapit oleh dua motor. Disitu kami belajar memaknai hidup teman seperjalanan lebih asyik dari teman yang numpang tenar aja. (Hahay ngomong naon sih). Istirahat sejenak nge Rest in di sumedang ngga tau daerah apa rupanya ada cerita dibalik cerita sumedang kota kecil berjuta keindahan alhamdulilah diatas pohon masih banyak yang bergelantungan putih putih sambil ketawa, dalam hati saya ngga takut Cuma ente jangan ganggu….hayo hewan apakah itu?...kita tinggalkan sejenak kembali ke laptop.
       Pukul 00.00 kami rupanya kedatangan tamu tak diundang alhamdulilah kaget, alhamdulilah dia orang baik tidak gigit. Dia manusia juga ko bukan seperti yang bergelantungan diatas tadi. Sebelumnya saya ucapkan terimaksih kepada M.C.B.S sumedang mereka adalah sekumpulan pengendara pecinta motor CB yang cukup beken di Sumedang. Terimakasih brother telah memberi tempat singgah untuk kami. Dan terimaksih jamuannya, singkat cerita kami bermalam dirumah mereka sampai akhirnya pukul 4.30 kami diantar sampai perbatasan Sumedang-Garut yaitu malangbong. Alhamdulilah cangkel Lur ungkap Erik bapa disela sela rehat.
        Perjalanan dilanjutkan menuju Garut kekediaman Dany Dalton, sampai tujuan ….
Dirumah, saya bertanya karena saya penasaran dengan perjalanan kang Erik . ungkapnya sesuai cerita dia pernah nyetut motor vespa waktu touring Lombok, dia nyetut motor dari puncak sampai Lombok bersama Irawan pendiri V.A.C Jakarta 002 kala itu ungkapnya. Lantas apa yang dicari kala itu, saya ingin membesarkan club tercinta saya V.A.C Jakarta. Bukan hanya sekedar Nama besar. Saya ingin menjadikan setiap masalah adalah perjalanan. Esok hari kami mulai memperbaiki vespa yang rusak. Belanja part sudah tinggal pasang saja namun nyatanya hidup ini tidak instan ada lagi kendala dan PR tertunda bekas montir lamanya mungkin, diameter krukas tidak cocok dengan part yang dibeli. Karena batangan kruk as nya cacat. Berpikir kerasa dua kali lipat dengan Dana touring yang semakin menipis alhasil kami memutuskan untuk menunda pengerjaan Rumah.
    Ada yang pernah punya impian jadi atlet nasional ? tentunya itu adalah cita cita membanggakan. Tapi bagai mana kalau olahraganya sambil nyetut vespa dari Garut sampe Jakarta. Ada yang berani? Ada yang pernah? Jawab dalam hati aja ya..hehehe
      Ini kisah nyata kisah asli nyetut vespa dengan rute Puncak – Sumedang – Wado - Garut – Jakarta pake suku (kaki). Alhamdulilah cape, kalau kata ledis permana (vac Depok) perempuan satu ini bertutur rasanya pengen Nikah aja deh bang hahaha sambil nangis dari pada nyetut vespa lagi….
Kalau kata kemet ospek mah lewat sama nyetut Vespa mah….
Kalau kata Dany Dalton mah badan gw bisa kurus nih akibat nyetut vespa….
Kalau kata Erik bapa cokor aing ges tekarasa siga suku…..ges rapet jeng tepong vespa…..hahahaha.
Kalau V.A.C Depok ditanya kapok teu gara – gara nyetut vespa …. Mereka jawab “ kami dibentuk dari kebersamaan lelah saja tidak berarti dari pada teman harus ditinggalkan” aslinya saya nulis cerita ini terharu ,pengen nangis jon………..


Sekian


Mohon maaf bila ada kekurangan dalam penulisan ini, mohon maaf bila kata kata ini meyinggung tokoh ,ataupun tempat & tidak sesuai aslinya.
Terimakasih kepada rekan- rekan yang tidak bisa disebutkan satu persatu.









Penulis : Ahmad Dani








2 komentar untuk "JANGAN TINGGALKAN TEMAN DALAM KONDISI APAPUN"

  1. Kalo dibilang mah ini saya mestinya udah lulus ospek ,kalo nanti banyak yg ngeluh karena hal kecil saya bakal marah karena ini perjuangan ketika dorong vespa ditanjakan puncak

    BalasHapus
  2. Siap kita bagian dari keluarga V.A.C

    BalasHapus